Ngariung IATF atau acara kumpul-kumpulnya alumni TF ITB mengambil format kumpul-kumpul secara virtual akibat masih belum meredanya wabah Covid-19 di Indonesia, utamanya di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Dalam kesempatan kali ini IATF ITB menampilkan narasumber Nugroho Hari Wibowo (TF10) atau biasa dipanggil Bowo yang membawakan presentasi berjudul “Digitalisasi Pertanian – Mencapai Ketahanan Pangan & Produksi Berkelanjutan“. Ngariung IATF ini dilaksanakan secara virtual menggunakan aplikasi Zoom pada hari Sabtu tanggal 16 Mei 2020 pada jam 16.00 sampai 17.30.
Materi presentasi dapat dilihat pada hyperlink berkut ini:
Slide Nugroho Hari Wibowo – BIOPS Agrotekno
Ada sekitar 75 peserta Ngariung IATF yang kebanyakan adalah alumni Teknik Fisika ITB dari berbagai angkatan. Beberapa peserta yang cukup dikenal khalayak ramai adalah Abah Rama Royani (TF64), Bpk Kusmayanto Kadiman (TF73) yang pernah menjabat sebagai Rektor ITB dan Menristek RI. Dari Dewan Penasehat IATF ada mas Urip Sedyowidodo (TF80), Mas Antonius Aji (TF86), serta Mas Estananto (TF92). Nampak juga Saifurrijal (TF99) selaku Ketua Bidang Alumni IATF, Robby Rahadia (TF05) selaku ketua Bidang Usaha IATF, Mas Agung DMS (TF85) yang mewakili pribadi sekaligus Panglima IATF Runners atau SkullRunners, David Anwar (TF97), Doni Tirtana (TF98) pemilik Bebek Dower, Anas Muttaqien (TF05) pengurus IATF cabang Bandung, mas Teguh Santosa (TF90) & mbak Jeanny Talumewo (TF92) mewakili pengurus IATF Golf, dll.
Pengurus IATF mengapresiasi dan mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada mas Nugroho Hari Wibowo (TF10) yang telah meluangkan waktu untuk membagi ilmu dan pengalamannya kepada alumni TF ITB lainnya.
Pengurus IATF juga mengucapkan banyak terima kasih atas keikutsertaan serta partisipasi aktif dari semua alumni TF ITB yang hadir. Pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab akan segera direspon oleh mas Bowo selaku narasumber.
Rekaman video Ngariung IATF 16 Mei 2020 dapat dilihat dibawah ini.
Beberapa foto yang sempat diambil dari aplikasi Zoom
Apakah konsep ini sudah operasional dan memberi hasil yg lebih baik, menjanjikan untuk masa depan pertanian di indonesia sehingga memberikan produktifitas yg lebih tinggi serta ekonomis dng melibatkan kesertaan dan kemanfatan untuk pendapatan lebih baik para petani.
Apakah digitalisasi ini termasuk rangkaian yg terintegrasi dari mulai pembibitan, penyediaan lahan, penanaman, penyemaian tanaman, panen, logistik, transportasi, pengawetan dan pemasaran ?
LikeLike